Life Reset is A Process.
Menata kembali kehidupan tidaklah secepat dan semudah membalikkan telapak tangan. Ia merupakan proses panjang dan musti dilakukan secara berulang dalam beberapa kali kesempatan. Dalam setiap tikungan yang kita lewati, dalam etape sesudah kita mengalami kehancuran, di setiap momen ketika kita merasa hampa, dan seterusnya.
Ada yang butuh waktu berpuluh tahun untuk menemukan dirinya kembali. Ada yang butuh waktu berbulan-bulan untuk kembali on track dan tidak tersesat lagi. Dan ada pula yang butuh waktu beberapa minggu untuk bisa kembali tersenyum.
Masing-masing orang mempunyai kapasitas yang berbeda dalam menanggung luka, duka dan menghandle trauma. Tiap-tiap kita memiliki cara dan gaya yang tidak sama dalam melalui proses menata ulang kembali kehidupan ini.
Aku sendiri harus melalui tujuh belas tahun dulu untuk bisa lepas dari bayang-bayang si mantan lelaki pertamaku. Butuh beberapa tahun untuk bisa bangkit setelah kematian suami. Bahkan butuh tiga puluh tahun untuk akhirnya memaafkan dan lepas dari trauma masa kecil. Lalu melalui proses yang panjang dan penuh naik turun lika liku berbagai peristiwa untuk bisa kemudian akhirnya berdamai dengan situasi dan diri setelah mengalami hal yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Yang membelenggu dan membuatku jungkir balik bahkan terpikir hal buruk yang mencelakai diri sendiri.
Dalam proses panjang itu, kusadari betul akan Kuasa dan PertolonganNya. Karena tanpa kehadiran dan penghiburanNya, tak mungkin semua beban dan sakit itu bisa sembuh.
Berbagai penghiburanNya bahkan berupa hal-hal yang tak pernah kusangka akan kualami. Presentasi paper ke Konferensi Internasional plus jalan-jalan dua minggu ke Eropa, perjalanan bersama teman-teman ke Malaysia, dua minggu untuk FGD dan Festival Bekraf di Surabaya, jadi finalist fellowship dan dua minggu workshop di Tempo Jakarta, tour ke KarimunJawa, dua minggu mengajar dan festival di Solo.
Serta banyak hal baru lainnya yang jadi kuicipi di sela-sela beratnya aku menanggung kesedihan. Aku jadi belajar nyetir lagi, belajar renang, yoga, pilates, batik, shibori, coding, startup, gabung ke universitas, sinau akreditasi, dan bahkan mendarus hafalan Alquran lagi. Semua hadiahNya ini menjadi bagian dari proses panjang penyembuhan (healing) sekaligus bagian dari proses penataan ulang kembali setelah perasaan hancur dan mental health problem yang aku alami.
Pada kesempatan berikutnya, pengalaman melalui proses ini menjadi bekal dalam aku membersamai beberapa teman yang curhat tentang masalahnya yang bahkan lebih rumit dan kompleks daripada aku.
Ada beberapa teman yang problemnya sangat berat, dan dengan ijin Allah mereka berhasil melaluinya setelah proses beberapa bulan. Alhamdulillah mereka menapaki kehidupan ini kembali dengan cara pandang yang lebih positif, menjadi pribadi yang lebih baik. Alhamdulillah.
Insya Allah sesi RESET COACHING terdekat akan digelar di Hotel Amaris Pancoran Jakarta Selatan pada 22 November 2019 jam 9-12 WIB. Daftar langsung ke bit.ly/daftarreset ya
Semoga Allah selalu membimbing dan meridloi langkah dan upaya kita untuk terus memperbaiki diri. Aamiin
0 Komentar